Mesakke Bangsaku Depok
Ini
adalah pengalaman pertama gw nonton stand up comedy secara langsung, biasanya
gw nonton dari tv. Kenapa gw tertarik nonton stand up ini? Karena komiknya
adalah Pandji Pragiwaksono. Siapa coba yang gak kenal sama doi?!
Nama
acaranya Mesakke Bangsaku, ini adalah tour stand up comedy (SUC) @Pandji yang
ketiga disponsori oleh @smartfrenworld. Diadakan di Toba Hall Depok Town Center (DTC)
Sawangan, tanggal 30 Agustus 2013, pukul 19.00 WIB dengan tiket VIP seharga Rp.
75.000 dan tiket Reguler seharga Rp. 50.000. Awalnya gw agak males tetapi
karena lokasinya gak terlalu jauh dari rumah gw dan dengan didorong oleh kakak gw,
akhirnya gw mau dan seneng banget.
Tepat
jam 16.00 gw dan kakak berangkat ke TKP dengan langit yang sudah mendung, di
tengah perjalanan hujan pun turun dengan sangat deras tapi itu tidak membuat
kita goyah untuk menonton Mesakke Bangsaku ini. Dengan agak basah kuyup
akhirnya kita sampai dan langsung menukarkan E-ticket dengan tiket sebenarnya.
Setelah
menunaikan ibadah shalat maghrib kita langsung ke TKP. Kita duduk di baris
kedua dari depan, biar kita puas ngeliatin Pandjinya hehehehhe. Sebelumnya kakak
gw bilang jangan duduk paling depan karen Pandji itu JAIL. Sekitar pukul 19.10
acara dibuka oleh MC Riki Wattimena dan Ervan dengan nge-beat box. MC berhasil
membuka acara ini dengan memukau dan kacau. Karena mereka saling menyela satu
sama lain. Tour kali ini dibuka oleh penampilan komik Depok yaitu Pardede Reza
dengan penampilan yang sukses membuat suasana menjadi pecaaaahhh. Dilanjut
dengan penampilan komik tamu yang datang dari Padang bercitarasa Jawa yaitu
Praz Teguh yang kembali sukses membuat suasana menjadi pecaaaaaah kembali malah
tambah pecah dari sebelumnya dengan bit-bit yang fresh. Dia loncat-loncatan,
ngankat salah satu kakinya ke kepala,
sampe niruin penyanyi dangdut yang sering goyang pinggul. Dan yang biking gw sakit
perut adalah bit dia tentang seorang cowo yang sering baca Al-Quran,
sampe-sampe saat dia nelepon pacarnya logat ngomongnya seperti membaca Al-Quran.
Praz berhasil niruin gaya ngomongnya dengan ok banget dan dengan teknik membaca
Al-Quran yang baik pula. Kali kata Om Indro itu “kompor gas” hehehehehehe
Dan
inilah saat yang sangat ditunggu-tunggu setelah pembukaan yang sangat pecah
yaitu penampilan dari Pandji Pragiwaksono mengenakan kaos stand up Indo Depok
bergambar belimbing. Ya..belimbing adalah buah kota Depok, tapi kata Pandji
lebih mirip bola basket penyet, hehehe. Kesan pertama yang gw liat adalah ternyata Pandji
itu badannya gede banget.
Dalam tournya
kali ini Pandji mengangkat tema “Mesakke Bangsaku”, awalnya gw bingung apa arti
mesakke, gw cari di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) gak ada artinya, gw
cari di KBBI online juga gak ada. Setelah dikasih tau ternyata mesakke berasal
dari bahasa Jawa yang artinya “Kasihannya” jadi kalo digabung mesakke bangsaku
jadi “Kasihannya Bangsaku”. Pandji membuka stand upnya dengan bertanya “pasti lo
semua bertanya kenapa gw milih Depok jadi tempat tour gw? Karena Depok adalah
kota yang berdiri sendiri” mendengar omongan Pandji semua penonton bertepuk
tangan. Tetapi setelah itu dia berkata “Itu semua boong!” penonton tertipuuu,
hehehe “Pandji menjelaskan bahwa Depok sudah banyak menghasilkan komik yang
bagus seperti Fico sang Runner up Stand Up Comedy Season 3. Ini dia Fico dan
kakak gw.
Yang gw
tau, setiap ia stand up selalu membawa materi tentang ke-Indonesiaan, bidang
politik, social, hukum, bidang keluarga karena sering banget ngomongin aib
keluarganya, hihihihi dan yang gw kaget dia ngomongin tentang PENDIDIKAN. Bit pertama,
Pandji membahas tentang kaum minoritas yang ada di Indonesia. Berikut adalah
kaum minoritas yang ada di Indonesia, difabel, gay, perempuan, dan kaum
thionghoa. Menurut penelitian yang dikutip oleh Pandji tentang gay, 1 diantara
17 laki-laki di Indonesia adalah gay. Sebenarnya ini adalah hal yang serius,
tapi di tangan Pandji materi ini mengocok perut penonton, kenapa ya? Pandji tau ciri-ciri
gay tersebut, dia menyuruh salah satu penonton untuk bilang TUJUH, dan orang itu
pun bilang TUJUH! Pandji mengatakan waaah gay lu.. orang itu pun mengulangi
lagi.. lagi.. tapi tetap saja panji bilang dia itu gay. Sumpah ya kasian banget
tuh orang! Heheheheheh.
Lalu Pandji
pun membicarakan tentang hukum yang membuka mata semua penonton, bahwa hal-hal
kecil yang sering terjadi di sekeliling kita itu melanggar hukum, salah satunya
tentang membunyikan sirine polisi yang tidak boleh sembarangan dibunyiin. Karena
sirine polisi hanya boleh dibunyikan saat ada ambulance, dan RI 1 (Presiden Republik Indonesia).
Yang paling ditunggu adalah bit dia tentang keluarganya terutama tentang Dipo,
sumpah ya menurut gw Pandji berhasil banget jadi orang tua, si Dipo baru kelas
satu Sd aja keliatan pinter, imajinasinya mengenai celana yang gak keliatan. Hahahaha!
Terus dia ngebit tentang dia yang pisah ranjang sama istrinya gara-gara NGOROK!
Kayaknya Pandji pernah nelen TOA Masjid deh sampe istri dan temen-temennya gak
bisa tidur kalo deket dia.
Terus dia
juga ngomong tentang pendidikan, pendidikan terbaik di dunia adalah di
Finlandia. Yang menurut gw bedaaa banget sama pendidikan di Indonesia yang katanya
mencontoh pendidikan Finlandia. Dia juga ngomongin dulu pas sd ada salah satu guru
yang paling ia sebelin, sampe-sampe kalau dia pelihara bulldog dia mau namain peliharaannya
sama dengan nama guru tersebut.
Setelah
gw nonton stand up ini gw dapat pelajaran yang sangat berhagra yaitu kita gak perlu minder jadi
kaum minoritas, karena gak selamanya kaum minoitas selalu dibawah malah ada
kalanya kaum minoritas menjadi kaum
mayoritas dan sebaliknya. Juga di setiap keseriusan atau kesusahan hidup pasti
ada aja sisi yang bisa diketawain, kaya apa yang dilakukan Pandji yang menurut
gw adalah cerdas. Pandji gunakan mimik, body language, untuk mengundang penonton
ketawa ngakak.
Selasailah
acara, penonton memberikan standing applause buat si empunya acara. Setelah itu
dia memberi waktu pada penonton untuk bertaya tentang materinya tadi. Disini pun
ada yang lucu, ada anak perempuan 13 tahun yang nonton acara ini (Pandji kaget
banget karena di materinya banyak mengandung konten 15+) yang nanya tentang
masalahnya ke Pandji, yang menurut gw lebih pas kalo anak itu nanya ke Om
Mario. Tapi walau bingung gimana ngejawabnya, dia berhasil menjawab dengan
bijak diakhiri dengan kalimat “semoga ini bisa negjawab pertanyaan lo”, dengan
menggunakan mimik yang lucu, hehehehe. Setelah itu Pandji membolehkan penonton
untuk foto bareng sama dia. Ini dia foto gw dan kakak gw bareng Om Pandji.
Komentar
Posting Komentar