SISTEM PENERIMAAN KAS
SISTEM PENERIMAAN KAS
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari piutang yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas adalah proses aliran kas yang terjadi di perusahaan yang terus menerus sepanjang hidup perusahaan yang bersangkutan masih beroperasi. Aliran kas terdiri dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
sistem akuntansi penerimaan kas adalah suatu kesatuan untuk mengumpulkan,
mencatat transaksi yang dapat membantu pimpinan untuk menangani penerimaan
perusahaan.
Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan :
1. Penerimaan kas dalam bentuk tunai
harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh dengan cara
melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check.
2. Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan
melalui transaksi kartu kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit
dalam pencatatan transaksi penerimaan kas.
Prosedur penerimaan kas dari pejualan tunai ada tiga macam, yaitu :
1. Prosedur penerimaan kas dari over the counter sales.
2. Prosedur penerimaan kas dari cash on delivery sales (COD sales).
3. Prosedur penerimaan kas dari credit card sales.”
Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai melibatkan beberapa fungsi yang terkait, yaitu :
1. Fungsi
Penjualan
2. Fungsi
Kas
3. Fungsi
Gudang
4. Fungsi
Pengiriman
5. Fungsi
Akuntansi
Prosedur Penerimaan Kas
1. Prosedur penerimaan kas dari over the
counter sales.
Dalam penjualan tunai ini, pembeli datang
ke perusahaan, melakukan pemilihan barang atau produk yang akan dibeli,
melakukan pembayaran ke kasir, dan kemudian menerima barang yang dibeli. Dalam over-the counter sales ini, perusahaan
menerima uang tunai, cek pribadi (personal
check), atau pembayaran langsung dari
pembeli dengan credit card, sebelum
barang diserahka kepada pembeli.
2. Prosedur penerimaan kas dari cash on
delivery sales (COD sales)
Cash on
delivery sales (COD sales) adalah transaksi penjualan yang melibatkan kantor pos, perusahaan
angkutan umum, atau angkutan sendiri dalam penyerahan dan penerimaan kas dari
hasil penjualan.
3. Prosedur penerimaan kas
dari credit card sales.
Merupakan salah satu cara
pembayaran bagi pembeli dan sarana penagihan bagi penjual, yang memberikan
kemudahan baik bagi pembeli maupun bagi penjual. Menurut Mulyadi dalam bukunya
yang berjudul Sistem Akuntansi menjelaskan bahwa untuk menjamin diterimanya kas
oleh perusahaan, sistem penerimaan kas dari piutang mengharuskan :
(1) Debitur melakukan pembayaran dengan cek atau dengan
cara pemindah bukuan melalui rekening bank (giro bilyet). Jika perusahaan hanya
menerima kas dalam bentuk cek dari debitur, yang ceknya atas nama perusahaan
(bukan atas unjuk), akan menjamin kas yang diterima oleh perusahaan masuk ke
rekening giro bank perusahaan. Pemindahbukuan juga akan memberikan jaminan
penerimaan kas masuk ke rekening giro bank perusahaan.
(2) Kas yang diterima dalam bentuk cek dari debitur harus segera disetor ke
bank dalam jumlah penuh.
Menurut Mulyadi dalam bukunya
yang berjudul Sistem Akuntansi menjelaskan bahwa penerimaan kas dari piutang
dapat dilakukan melalui berbagai cara, adalah sebagai berikut :
a) Melalui penagihan perusahaan
b) Melalui pos
c) Melalui lock-box
collection plan.”
Penjelasan lebih lanjut dari keterangan di atas adalah sebagai berikut :
1. Penerimaan kas dari piutang
melalui penagihan perusahaan dilaksanakan dengan prosedurberikut ini :
·
Bagian
piutang memberikan daftar piutang yang sudah saatnya ditagih kepada
Bagian Penagihan.
·
Bagian
Penagihan mengirimkan penagih, yang merupakan karyawan perusahaan, untuk
melakukan penagihan kepada debitur.
·
Bagian
Penagihan menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan (remit-tance advice) dari debitur.
·
Bagian
Penagihan menyerahkan cek kepada Bagian kasa.
·
Bagian
Penagihan menyerahkan surat pemberitahuan kepada Bagian Piutang untuk
kepentingan posting ke dalam kartu piutang.
·
Bagian
Kasa mengirim kuitansi sebagai tanda penerimaan kas kepada debitur.
·
Bagian
Kasa menyetorkan cek ke bank, setelah cek atas cek tersebut dilakukan endorsement oleh pejabat yang berwenang.
·
Bank
perusahaan melakukan clearing atas
cek tersebut ke bank debitur.
2.
Penerimaan
kas dari piutang melalui pos dilaksanakan dengan prosedur berikut ini :
·
Bagian
Penagihan mengirim faktur penjualan kredit kepada debitur pada saat transaksi
penjualan kredit terjadi.
·
Debitur
mengirim cek atas nama yang dilapisi surat pemberitahuan melalui pos.
·
Bagian
Sekretariat menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan (remittance advice) dari debitur.
·
Bagian
Sekretariat menyerahkan cek kepada Bagian kasa.
·
Bagian
Sekretariat menyerahkan surat pemberitahuan kepada Bagian Piutang untuk
kepentingan posting ke dalam kartu piutang.
·
Bagian
Kasa mengirim kuitansi kepada debitur sebagai tanda terima pembayaran dari
debitur.
3.
Penerimaan
kas dari piutang melalui lock-box
collection plan dilaksanakan
dengan prosedur berikut ini :
·
Bagian
Penagihan mengirim faktur penjualan kredit kepada debitur pada saat transaksi
penjualan kredit terjadi.
·
Debitur
melakukan pembayaran utangnya pada saat faktur jatuh tempo dengan mengirimkan
cek dan surat pemberitahuan ke PO Box di
kota terdekat.
·
Bank
membuka PO Box dan mengumpulkan cek
dan surat pemberitahuan yang diterima oleh perusahaan.
·
Bank
membuat daftar surat pemberitahuan. Dokumen ini dilampiri dengan surat pemberitahuan
dikirimkan oleh bank ke Bagian sekretariat.
·
Bank
mengurus check clearing.
·
Bagian
Sekretariat menyerahkan surat pemberitahuan kepada Bagian Piutang untuk
mengkredit rekening pembantu piutang debitur yang bersangkutan.
·
Bagian
Sekretariat menyerahkan daftar surat pemberitahuan ke Bagian Kasa.
·
Bagian
Kasa menyerahkan daftar surat pemberitahuan ke Bagian Jurnal untuk dicatat di
dalam jurnal penerimaan kas.
Berikut ini merupakan vidio yang menggambarkan salah satu contoh dari sistem penerimaan kas :
Komentar
Posting Komentar